
Pelatihan Budidaya dan Inokulan Pohon Gaharu

Semangat tinggi masyarakat Desa Metut dalam mengembangkan potensi lokal terlihat jelas dalam Pelatihan Budidaya dan Inokulan Pohon Gaharu yang dilaksanakan pada 25–27 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, UPTD KPH Malinau, dan KKI Warsi sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengelolaan sumber daya hutan berbasis masyarakat.
Sebanyak 51 peserta dari berbagai
elemen masyarakat seperti pemerintah desa, lembaga adat, pemuda, dan perwakilan
perempuan turut serta dalam pelatihan ini. Tingginya partisipasi mencerminkan
besarnya antusiasme dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan gaharu
yang tepat dan berkelanjutan.
Desa Metut sendiri dikenal
memiliki kawasan hutan dan kebun dengan potensi gaharu yang luas. Pohon gaharu
telah lama dibudidayakan oleh masyarakat sebagai salah satu sumber ekonomi,
namun masih diperlukan pengetahuan teknis untuk menghasilkan gaharu berkualitas
tinggi. Pelatihan ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut.
Selama tiga hari, para peserta dibekali materi komprehensif mulai dari pengenalan jenis-jenis gaharu, teknik pembibitan, metode penanaman, proses pembentukan gaharu, hingga teknik pemanenan. Pelatihan ini juga disertai praktik langsung seperti penyemaian bibit, pembuatan wadah persemaian, penanaman, serta teknik penyuntikan inokulan pada pohon gaharu yang siap disuntik.
Sebagai bentuk dukungan nyata, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara memberikan inokulan kepada seluruh peserta. Inokulan ini diharapkan dapat langsung digunakan di lapangan untuk mendukung proses budidaya yang telah dipelajari.
Perhatian khusus juga diberikan
kepada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) ATSIRI yang telah terbentuk di
Desa Metut. KUPS ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam
mengembangkan usaha gaharu yang lebih terstruktur dan bernilai ekonomi tinggi
di masa mendatang.
Dengan adanya pelatihan ini,
harapannya masyarakat Desa Metut dapat mengelola pohon gaharu secara lebih
profesional, meningkatkan kualitas hasil gaharu, serta mendorong pertumbuhan
ekonomi lokal secara berkelanjutan berbasis kekayaan alam sendiri.