Pelatihan Budidaya dan Inokulan Pohon Gaharu

1752478470355.jpg

Semangat tinggi masyarakat Desa Metut dalam mengembangkan potensi lokal terlihat jelas dalam Pelatihan Budidaya dan Inokulan Pohon Gaharu yang dilaksanakan pada 25–27 Juni 2025. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara, UPTD KPH Malinau, dan KKI Warsi sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengelolaan sumber daya hutan berbasis masyarakat.


Sebanyak 51 peserta dari berbagai elemen masyarakat seperti pemerintah desa, lembaga adat, pemuda, dan perwakilan perempuan turut serta dalam pelatihan ini. Tingginya partisipasi mencerminkan besarnya antusiasme dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan gaharu yang tepat dan berkelanjutan.

Desa Metut sendiri dikenal memiliki kawasan hutan dan kebun dengan potensi gaharu yang luas. Pohon gaharu telah lama dibudidayakan oleh masyarakat sebagai salah satu sumber ekonomi, namun masih diperlukan pengetahuan teknis untuk menghasilkan gaharu berkualitas tinggi. Pelatihan ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut.

Selama tiga hari, para peserta dibekali materi komprehensif mulai dari pengenalan jenis-jenis gaharu, teknik pembibitan, metode penanaman, proses pembentukan gaharu, hingga teknik pemanenan. Pelatihan ini juga disertai praktik langsung seperti penyemaian bibit, pembuatan wadah persemaian, penanaman, serta teknik penyuntikan inokulan pada pohon gaharu yang siap disuntik.

 

Sebagai bentuk dukungan nyata, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Utara memberikan inokulan kepada seluruh peserta. Inokulan ini diharapkan dapat langsung digunakan di lapangan untuk mendukung proses budidaya yang telah dipelajari.

Perhatian khusus juga diberikan kepada Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) ATSIRI yang telah terbentuk di Desa Metut. KUPS ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mengembangkan usaha gaharu yang lebih terstruktur dan bernilai ekonomi tinggi di masa mendatang.

Dengan adanya pelatihan ini, harapannya masyarakat Desa Metut dapat mengelola pohon gaharu secara lebih profesional, meningkatkan kualitas hasil gaharu, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan berbasis kekayaan alam sendiri.

 

Bagikan post ini: